A. Gerakan Lokomotor dan Nonlokomotor
Gerak lokomotor dapat diartikan sebagai
gerak memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain (Hidayat, 2017. H. 21).
Bentuk gerak lokomotor diantaranya berjalan, berlari, berjingkat, melompat dan
meloncat, berderap, merayap dan memanjat. Definisi gerak lokomotor juga
dijelaskan oleh Mahendra (2007: 32) menyatakan bahwa gerak lokomotor adalah
gerak memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat yang lain, baik secara
horisontal maupun secara vertikal. Gerakan tersebut diantaranya jalan, lari,
lompat, loncat, jingkat, menderap, memanjat dan lain-lain.
Gerakan lokomotor adalah jenis gerakan yang
memungkinkan tubuh manusia untuk berpindah tempat dan melibatkan perpindahan
tubuh secara keseluruhan atau sebagian dari satu tempat ke tempat lainnya.
Beberapa karakteristik gerakan lokomotor meliputi:
•Melibatkan perpindahan tubuh secara keseluruhan atau
sebagian dari satu tempat ke tempat lainnya
•Mencakup berbagai gerakan dasar, seperti berjalan,
berlari, melompat, mendarat, dan banyak lainnya.
•Membantu perkembangan koordinasi otot-otot besar,
pertumbuhan otot, daya tahan tubuh, dan stamina.
Pada dasarnya gerak dasar lokomotor merupakan sebuah
gerakan domain dari gerak dasar fundamental atau fundamental basic movement.
Dalam suatu keterampilan lokomotor kemudian dapat didefinisikan sebagai
keterampilan yang sifatnya berpindah individu dari satu tempat ke tempat lain.
Sebagian besar keterampilan lokomotor sendiri
berkembang dari hasil dari tingkat kematangan tertentu. Namun, pengalaman dan
latihan juga penting dalam mencapai kecakapan yang matang.
Dalam sebuah keterampilan lokomotor misalnya gerak
mencongklang, gerak meluncur, gerak berlari cepat, dan gerak melompat yang
mungkin lebih sulit dilakukan karena hal tersebut merupakan kombinasi dari
pola-pola gerak dasar lain.
Sebuah keterampilan lokomotor berbentuk dasar atau
landasan koordinasi gerak kasar atau gross skill yang pada dasarnya melibatkan
banyak gerak otot-otot besar
Gerakan Nonlokomotor
Gerak nonlokomotor adalah
gerakan yang dilakukan di tempat. Tanpa ada ruang gerak yang memakai kemampuan
nonlokomotor terdiri dari menekuk dan meregang, mendorong dan menarik,
mengangkat dan menurunkan, melipat dan 1 2 memutar, mengocok, melingkar, melambungkan
dan lain-lain (Saputra , 2000). Contoh gerak nonlokomotor adalah : mengulur,
menekuk, mengayun, bergoyang, berbelok, berputar, meliuk, mendorong, mengangkat
dan mendarat (Sukintaka, 1992) (Hidayat, 2017. H. 21).
Gerak non lokomotor dianggap sebagai gerak stabilitas.
Pengertian gerakkan ini merupakan gerak seorang tanpa berpindah posisi atau
permanen pada posisi yg stabil. Gerak non lokomotor adalah gerakkan yang
dilakukan tanpa perpindahan posisi tempat, yakni hanya berkiprah pada posisi yg
sama.
Posisi dalam gerakkan lokomotor berusaha untuk
mempertahankan keseimbangan tubuh supaya permanen stabil dan tidak terjatuh.
Pasalnya, tujuan utama dari melakukan gerak non lokomotor merupakan untuk
melatih keseimbangan indra manusia supaya tidak gampang jatuh, dan bertahan
bertahan walau pada posisi yang tidak sempurna.
Gerak non lokomotor adalah salah satu dari tiga
keterampilan motorik dasar seorang anak. Tiga gerakan dasar tersebut antara
lain gerakan spontan, gerakan tidak spontan, dan gerakan manipulatif.
Keterampilan lokomotor spontan biasanya digunakan
untuk memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau untuk mengangkat
tubuh seperti saat melompat. Kemampuan non lokomotor, di sisi lain, dikaitkan
dengan aktivitas seperti mendorong, menarik, mengangkat, menurunkan, memutar,
dan gemetar. Keterampilan manipulatif, di sisi lain, berhubungan dengan gerakan
yang berhubungan dengan tangan dan kaki, misalnya melemparkan.
Gerakan non
lokomotor berkembang dari masa bayi hingga masa kanak-kanak. Bayi berusia satu
bulan dapat mengangkat kepala dan mengejar sesuatu. Setelah dua bulan, Anda
dapat mengangkat kepala untuk waktu yang singkat sambil duduk. Anak-anak
berusia 3 dan 4 tahun dapat mendayung dan mengendarai sepeda roda tiga.
Anak-anak antara usia 7 dan 8 dapat belajar mengayuh sepeda roda dua.
Kemampuan non lokomotor tidak dapat begitu saja
dimiliki anak-anak. Seseorang harus memiliki dorongan untuk merangsang gerakan
non lokomotor untuk optimalisasi yang lebih baik. Kurikulum pendidikan anak
usia dini biasanya dimasukkan sebagai pelajaran sekolah.
B. Contoh Gerak Lokomotor dan Nonlokomotor
Contoh gerakan lokomotor yang sering
dilakukan dalam kehidupan sehari-hari meliputi:
1. Berjalan: Gerakan dasar yang melibatkan
melangkahkan kaki kiri ke depan sambil mengayunkan tangan kanan ke depan
2. Berlari: Berlari melibatkan melangkahkan kaki
dengan cepat saja, pada setiap langkahnya kedua kaki tidak menjejak tanah
3. Melompat: Melompat adalah gerakan menjauhi
permukaan secara horizontal ke arah depan, samping, atau belakang dengan
menggunakan otot-otot kaki
4.Mendarat: Gerakan berjalan yang dipadukan dengan lompat, mendarap bisa mengarah ke depan maupun ke belakang dan dilakukan dengan dua kaki
5. Memanjat: Memanjat adalah gerakan yang memindahkan tubuh ke atas dan ke bawah menggunakan kedua tangan dan kaki
Gerakan lokomotor sangat penting dalam keseharian sehari-hari dan perkembangan motorik pada anak Selain itu, gerakan lokomotor juga memiliki berbagai manfaat, seperti membantu teman berolahraga dan memperkinkan kemampuan fisik dan koordinasi
B. Contoh gerakan nonlokomotor yang sering
dilakukan dalam kehidupan sehari-hari meliputi:
Gerakan non-lokomotor
adalah jenis gerakan yang dilakukan di tempat tanpa adanya perpindahan tempat.
Gerakan ini dilakukan dengan menggerakkan anggota badan yang melibatkan sendi
dan otot dalam keadaan badan menetap atau statis. Gerakan non-lokomotor bertujuan
untuk mempertahankan keseimbangan tubuh supaya stabil dan tidak terjatuh, serta
melatih keseimbangan indra manusia supaya tidak mudah jatuh dan bertahan walau
pada posisi yang tidak sempurna
Beberapa contoh gerakan non-lokomotor meliputi:
1. Geleng kepala: Gerakan yang biasanya dilakukan saat
pemanasan
2. Menunduk: Gerakan mencondongkan kepala ke arah
bawah
3. Menoleh: Gerakan memutar kepala ke arah kanan atau
kiri
4. Mengayun:
Gerakan menggerakkan tangan atau kaki ke depan dan belakang
5. Memutar:
Gerakan memutar tubuh ke kanan atau kiri
6. Membungkuk:
Gerakan membungkukkan badan ke depan
7. Menekuk: Gerakan menggerakkan pinggul, lutut, atau
bagian persendian lainnya tanpa harus
mengubah posisi tubuh
8. Mengangkat: Gerakan mengangkat benda atau bagian
tubuh ke atas
9. Mendorong: Gerakan mendorong benda atau bagian
tubuh ke depan
10. Menarik: Gerakan menghela agar sesuatu yang
ditarik bisa mendekati tempat kita
11. Mengubah posisi anggota badan: Gerakan mengubah
posisi anggota badan seperti mengangkat tangan atau kaki
12. Melingkar:
Gerakan menggerakkan tangan atau kaki membentuk lingkaran
Gerakan non-lokomotor
memiliki manfaat bagi tubuh, seperti mempersiapkan otot untuk aktivitas dan
membantu otot menjadi lebih rileks, melancarkan sirkulasi darah, dan memperkuat
serta membuat otot menjadi lentur Gerakan non-lokomotor juga menjadi salah satu
keterampilan yang perlu diajarkan kepada anak demi perkembangan fisik yang
lebih prima di masa depan
Referensi
Hidayat, A. (2017). Peningkatan aktivitas gerak
lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif menggunakan model permainan pada siswa
sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Jasmani Dan Olahraga, 2(2), 21-29.
Bakhtiar, S. (2015). Merancang Pembelajaran Gerak
Dasar Anak. Padang: UNP Press
Comments
Post a Comment